Analisa Teknikal


Prinsip dari analisis ini adalah kepercayaan bahwa, "sejarah akan selalu berulang". Situasi boleh berbeda, tetapi pergerakan harga akan selalu sama. Sehingga setiap Analis Teknikal akan selalu mencari pola sama yang terbentuk sebelumnya. Dari sana mereka akan memiliki gambaran bagaimana harga akan bergerak.

Analisis Teknikal identik dengan grafik. Para analis teknikal percaya selain sebagai peta pergerakan harga, grafik adalah pencatat data histori trading. Dari sanalah para analis ini mendapatkan "bocoran" tentang pergerakan harga.
"Bukankah jika melihat grafik yang sama, kita akan memiliki hasil analisis yang sama?"
Oh, tidak kawan. Meski kita menganalisis grafik yang sama, bahkan dalam satu ruangan, analisis kita akan berbeda. Sebab Analisis Teknikal sangatlah subjektif. Sama berbedanya seperti dua orang yang melihat gajah dari depan dan belakang.

Dalam analisa ini saya kelempokan menjadi 4 bagian yang dapat kita amati :
   1.      Tools                            : fibonacci Retracement, garis trend, dll
   2.      Pola Candlestik            : doji revelsal, doji bearish, dll
   3.      Indikator                       : moving average, parabolic SAR, dll
   4.      Osilator                        : stochastic oscillator, relative strenght index, dll
Terdapat banyak sekali indikator-indikator yang disediakan oleh Platform Metatrade 4 untuk mempermudah kita dalam mengambil keputusan untuk masuk pasar, semua indikator tidak ada yang buruk, semua indikator bagus untuk digunakan dalam trading, namun gaya trading kitalah yang menentukan cocok atau tidaknya sebuah indikator yang kita gunakan. Terlalu banyak indikator pada layar kita akan membuat kita pusing dalam masuk pasar, sebaliknya jika kita menggunakan sedikit misalnya dua indikator saja, analisa kita tidak akan akurat atau tidak ada perbandingan untuk menguatkan prediksi kita.
“Nah terus harus gimana ?” Pada intinya, kita harus pilih indikator yang cocok sesuai gaya trading kita, dan memahami cara-cara penggunaan pada indikator tersebut.
Menurut pengalaman saya selama bergelut di dunia trading forex dan komoditi ini, saya menggunakan analisa sbg :
    a.       Pivot Poin
    b.      Fibonacci Retracement
    c.       Moving Average priode (200) Exponensial Moving Average priode (5), (20), dan (50)
    d.      MACD standar (12,26,9) Stochastic Oscillator standar (5,3,3) Relative Strenght Index priode (21)


Berikut adalah penghitungan pivot poin:
Pivot poin (PP) = (High + Low + Close) / 3

Kemudian kita akan menghitung level support dan resistance dari pivot poin dengan rumus:
   ü  Level support dan resistance pertama:
Resistance pertama (R1) = (2 x PP) - Low
Support pertama (S1) = (2 x PP) - High
   ü  Level support dan resistance kedua:
Resistance kedua = PP + (High - Low)
Support kedua = PP - (High - Low)
   ü  Level support dan resistance ketiga:
Resistance ketiga = High + 2(PP - Low)
Support ketiga = Low - 2(High - PP)



Intinya pada teknik Pivot Poin, jika harga bermain di antara area PP dan R1 maka kemungkinan harga akan menembus R2 dan R3. Itu artinya memberikan sinyal Buy.
Sebaliknya, jika harga bermain di antara area PP dan S1 maka kemungkinan harga akan menembus S2 dan S3 dan memberikan sinyal Sell.

Kita lihat Gambar di bawah ini :


Gambar di atas adalah pair XAUUSD time frime 1 Hours
Keterangan :
Garis ungu adalah pergerakan harga yang sedang terjadi
Garis kuning adalah garis Pivot Poin (PP)
Garis merah adalah garis Resisten terdapat tiga garis kita sebut garis merah bawah (R1) tengah (R2) atas (R3)
Ketika harga menembus R1, dia terus melanjutkan trendnya hingga R2 dan berhasil menembus R3. Tetapi pada R3 dia tidak bisa menembus karena dianggap harga terlalu tinggi. Sehingga dia membalikan arah (revelsal) kembali ke garis PP.
Kesimpulannya jika kita memasang open Buy pada R1 dan memasang TP di R3 maka kita sudah mendapatkan 70 pips atau sekitar Rp 700.000.- akun mini dan Rp 7.000.000.- di akun reguler.
Tidak sampai disitu saja, jika kita termasuk trader yang agresif kita bisa membuka open Sell di area R3 karena harga malah memantul atau tidak menembus area R3. Jika kita memasang Sell pada R3 dan Tp di area PP, otomatis kita akan mendapatkan 130 pips.
Jika kita trader agresif maka sehari kita bisa mendapatkan 70 + 130 pips per hari. Namun jika Anda termasuk trader yang santai atau yang aman, maka 70pips saja.

Teknik Pivot poin hanya cocok untuk trading harian, Anda tidak perlu menghitung dengan rumus karena sudah ada kalkulator untuk menghitungnya. Tinggal klik aja di bawah ini !
Pivot Poin for Android 
Pivot Poin for Pc 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar