Aktivitas trading di level mana pun
pada umumnya melibatkan emosi. Bisa jadi Anda adalah seorang trader yang
memiliki tingkat kecerdasan yang luar biasa, namun percayalah bahwa hal
tersebut tidak akan terlalu berguna dalam trading jika Anda tidak mampu menguasai
emosi Anda. Bahkan, jangan terkejut jika Anda menemui seorang trader yang
kecerdasannya biasa-biasa saja namun bisa mendulang profit lebih banyak dan
lebih konsisten daripada Anda karena ia memiliki penguasaan emosi yang baik.
Pada kenyataannya, banyak sekali
trader yang menemui kegagalan karena tidak mampu menguasai emosi. Beruntung
Anda menemukan kami yang telah sudi mengingatkan Anda tentang pentingnya
penguasaan emosi dalam trading.
Ada beberapa pameo yang sebenarnya sudah sangat
masyhur di kalangan para trader, namun sayangnya banyak sekali yang
mengabaikan. Berikut ini adalah beberapa nasihat bijak yang sebaiknya Anda
turuti ketika Anda memutuskan untuk terjun ke dalam dunia trading.
Plan your trade, trade your plan
Trading plan adalah semacam aturan yang Anda terapkan untuk diri Anda sendiri. Rencanakan dengan baik setiap strategi trading Anda, dan eksekusi rencana itu ketika tiba waktunya tanpa ragu. Dalam chapter sebelumnya sudah dibahas mengenai pentingnya menjalankan trading plan dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Jangan pernah sekalipun Anda membiarkan diri Anda melanggar aturan yang sudah Anda buat sendiri. Percayalah bahwa jika sekali saja – bahkan hanya sekali – Anda membiarkan aturan itu dilanggar, itu akan menjadi kebiasaan. Tanpa Anda sadari, tiba-tiba Anda sudah berada di bibir jurang kehancuran.
Trading plan adalah semacam aturan yang Anda terapkan untuk diri Anda sendiri. Rencanakan dengan baik setiap strategi trading Anda, dan eksekusi rencana itu ketika tiba waktunya tanpa ragu. Dalam chapter sebelumnya sudah dibahas mengenai pentingnya menjalankan trading plan dengan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Jangan pernah sekalipun Anda membiarkan diri Anda melanggar aturan yang sudah Anda buat sendiri. Percayalah bahwa jika sekali saja – bahkan hanya sekali – Anda membiarkan aturan itu dilanggar, itu akan menjadi kebiasaan. Tanpa Anda sadari, tiba-tiba Anda sudah berada di bibir jurang kehancuran.
Don’t be greedy
Semua orang (normal) pasti setuju bahwa serakah itu tidak baik. Itulah gunanya target profit, yaitu untuk mencegah Anda untuk menjadi terlalu bernafsu dalam memburu “ikan besar” namun membuang semua “ikan kecil” dari ember Anda. Ketika harga sudah menyentuh target profit Anda, sudahlah. Terima itu. Meskipun harga ternyata masih melanjutkan pergerakannya. Anda masih memiliki banyak waktu untuk mencari peluang lain.
Semua orang (normal) pasti setuju bahwa serakah itu tidak baik. Itulah gunanya target profit, yaitu untuk mencegah Anda untuk menjadi terlalu bernafsu dalam memburu “ikan besar” namun membuang semua “ikan kecil” dari ember Anda. Ketika harga sudah menyentuh target profit Anda, sudahlah. Terima itu. Meskipun harga ternyata masih melanjutkan pergerakannya. Anda masih memiliki banyak waktu untuk mencari peluang lain.
Demikian pula ketika pasar dengan bengisnya menghajar
level stop loss Anda. Sudahlah. Terima saja. Jangan terpengaruh untuk
membatalkan stop loss Anda ketika harga semakin mendekati level tersebut.
Ingatlah bahwa stop loss itu pada dasarnya adalah penyelamat akun Anda dari
potensi kerugian yang semakin besar.
Cut your losses early, let your profits run
Jangan lakukan sebaliknya. Ini sangat penting, karena banyak sekali trader yang justru melakukan sebaliknya. Pahami bahwa tidak mengapa sesekali mengambil satu langkah mundur untuk mengambil dua langkah maju. Mungkin saat ini terdengar aneh bagi Anda, namun di luar sana banyak sekali trader yang kuat berlama-lama menahan posisi loss ratusan pips namun dengan segera menutup posisi yang sedang profit meskipun baru beberapa pips saja. Kalau ini yang Anda lakukan, ibaratnya Anda mengambil satu langkah maju namun kemudian mundur sembilan langkah.
Jangan lakukan sebaliknya. Ini sangat penting, karena banyak sekali trader yang justru melakukan sebaliknya. Pahami bahwa tidak mengapa sesekali mengambil satu langkah mundur untuk mengambil dua langkah maju. Mungkin saat ini terdengar aneh bagi Anda, namun di luar sana banyak sekali trader yang kuat berlama-lama menahan posisi loss ratusan pips namun dengan segera menutup posisi yang sedang profit meskipun baru beberapa pips saja. Kalau ini yang Anda lakukan, ibaratnya Anda mengambil satu langkah maju namun kemudian mundur sembilan langkah.
Don’t bet the farm
Jangan overtrade. Jangan tergoda untuk melakukan
transaksi dalam jumlah besar tanpa didukung oleh perhitungan dan manajemen
modal yang baik. Banyak sekali trader yang melakukan hal itu hanya untuk satu
tujuan: supaya cepat menghasilkan profit dalam waktu singkat. Mereka tidak
ingat bahwa semakin besar jumlah transaksi yang dilakukan maka potensi
kerugiannya pun akan semakin besar pula.
Intuition: friend or foe?
Intuisi itu kawan atau lawan?
Konon, trader yang berpengalaman akan memiliki “insting
pasar” yang lebih tajam.
Apakah benar?
Lalu apakah boleh menggunakan insting dalam trading?
Sepertinya kata yang lebih tepat adalah “intuisi”
daripada “insting”. Insting itu lebih kepada kemampuan hewan dalam bertahan
hidup. Ada seekor kucing dipelihara seseorang sejak bayi. Tanpa induknya,
karena anak kucing itu ditemukan terlantar di tempat sampah. Namun pada
perkembangannya si anak kucing itu tetap tahu bagaimana caranya makan,
membersihkan badan dan menutupi kotorannya dengan pasir, tanpa pernah diajari
oleh pemiliknya. Ia tahu bagaimana melakukan hal-hal tersebut secara alamiah.
Itulah insting.
Apakah ada orang yang diberkati dengan “insting
pasar”? Entahlah. Namun sejauh ini bahkan trader terhebat pun memperoleh
kemampuan dari belajar dan berdasarkan pengalaman bertahun-tahun menggeluti
pasar. Pengalaman itu memperkuat “intuisi”-nya sebagai trader. Mungkin saja ia
bisa memperkirakan pergerakan harga selanjutnya dengan akurat, namun pada saat
itu intuisi-lah yang bekerja. Intuisi yang diperoleh dari pengalaman mengamati
pasar selama bertahun-tahun.Kembali Ke: Kelas
ForexOpen Real Account
Tidak ada komentar:
Posting Komentar